Model Pengembangan Instruksional (Atwi Suparman, 2004)
Pengembangan instruksional adalah proses yang sistematis dalam mencapai tujuan instruksional secara efektif dan efisien melalui pengidentifikasian masalah, pengembangan strategi dan bahan instruksional, serta pengevaluasian terhadap strategi dan bahan instruksional tersebut untuk menentukan apanya yang harus dievaluasi.
Adapun tahapan-tahapan dari model ini sebagai berikut :
a. Tahap mengidentifikasi :
1) Mengidentifikasi kebutuhan instruksional dan menulis tujuan instruksional umum.
2) Melakukan analisis instruksional.
3) Mengidentifikasi perilaku dan karakteristik awal peserta didik.
b. Tahap mengembangkan :
1) Menulis tujuan instruksional khusus.
2) Menyusun alat penilaian hasil belajar.
3) Menyusun strategi instruksional.
4) Mengembangkan bahan instruksional.
c. Tahap mengevaluasi dan Merevisi :
Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif yang termasuk di dalamnya kegiatan merevisi bahan instruksional.
Kelebihan :
- Pembelajaran dapat didesain dengan baik dan sesuai dengan karakter peserta didik.
- Pengajar harus menganalisis terlebih dahulu kebutuhan peserta didik sebelum menentukan bahan pembelajaran, dengan cara ini maka pembelajaran akan berjalan lebih efektif.
- Memberikan negative and positive reinforcement untuk memacu peserta didik agar dapat meningkatkan hasil belajarnya.
Kekurangan :
- Model ini cukup simple, Tapi jika pengajar tidak dapat memahami tahapan-tahapannya dengan teliti maka pengajar tidak dapat menerapkan model ini secara maksimal ke peserta didik.
Sumber : http://www.sweethest.com/2017/03/model-pengembangan-instruksional-mpi.html?m=1
Adapun tahapan-tahapan dari model ini sebagai berikut :
a. Tahap mengidentifikasi :
1) Mengidentifikasi kebutuhan instruksional dan menulis tujuan instruksional umum.
2) Melakukan analisis instruksional.
3) Mengidentifikasi perilaku dan karakteristik awal peserta didik.
b. Tahap mengembangkan :
1) Menulis tujuan instruksional khusus.
2) Menyusun alat penilaian hasil belajar.
3) Menyusun strategi instruksional.
4) Mengembangkan bahan instruksional.
c. Tahap mengevaluasi dan Merevisi :
Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif yang termasuk di dalamnya kegiatan merevisi bahan instruksional.
Kelebihan :
- Pembelajaran dapat didesain dengan baik dan sesuai dengan karakter peserta didik.
- Pengajar harus menganalisis terlebih dahulu kebutuhan peserta didik sebelum menentukan bahan pembelajaran, dengan cara ini maka pembelajaran akan berjalan lebih efektif.
- Memberikan negative and positive reinforcement untuk memacu peserta didik agar dapat meningkatkan hasil belajarnya.
Kekurangan :
- Model ini cukup simple, Tapi jika pengajar tidak dapat memahami tahapan-tahapannya dengan teliti maka pengajar tidak dapat menerapkan model ini secara maksimal ke peserta didik.
Sumber : http://www.sweethest.com/2017/03/model-pengembangan-instruksional-mpi.html?m=1
Komentar
Posting Komentar